Resensi Buku Atomic Habits: Menjadi 1 Persen Lebih Baik Setiap Hari

YThoughts
5 min readDec 10, 2020

--

Sumber foto: ebooks.gramedia.com

Sungguh menyebalkan mengetahui kenyataan bahwa sulit sekali membuat kebiasaan baik.

Saya seringkali mencari beragam cara dan tips di internet, kemudian merasa terinspirasi, mencobanya satu sampai tiga hari, lalu kembali ke kebiasaan buruk semula.

Kenapa sih kita kurang termotivasi? Kenapa kita mempertahankan kebiasaan baik hanya beberapa hari?

Kenapa kita mempertahankan kebiasaan buruk padahal itu jelas-jelas buruk? Bagaimana tahap suatu perilaku menjadi kebiasaan?

Kenapa kita harus mempunyai kebiasaan?

Semua kebingungan saya terjawab. Buku Atomic Habits memberikan alasan atas kesulitan mempunyai kebiasaan baik dan meninggalkan kebiasaan buruk.

Buku ini milik kakak saya yang dibelinya dua bulan lalu. Pertama-tama, ia membaca buku tersebut sampai selesai. Setelah itu, barulah saya meminjamnya hehe.

Tujuan saya membaca buku ini hanya sekadar mengisi waktu luang sekaligus penasaran. Namun manfaat yang ada dalam buku ini sungguh dahsyat.

Dari sampul buku, keseluruhannya berwarna putih dan dilengkapi tulisan judul buku berwarna emas yang unik.

Tulisan tersebut terdiri dari kumpulan titik-titik kecil yang akhirnya membentuk tulisan “Atomic Habits” itu sendiri. Menurut saya, hal ini benar-benar merepresentasikan inti buku yakni perubahan kecil yang memberikan hasil luar biasa.

Atomic Habits termasuk “New York Times Bestseller.”

Sang penulis yakni James Clear merupakan pakar yang berfokus pada kebiasaan manusia.

Ia memiliki kursus online bernama The Habits Academy. Kursus ini telah membantu lebih dari 10.000 pemimpin, manajer, pelatih dan guru untuk membangun kebiasaan-kebiasaan lebih baik dalam hidup.

Mengapa ia sampai bisa sampai tahap tersebut? Saya rasa berawal dari kisah kecelakaannya di SMA yang mengajarkan betapa pentingnya kebiasaan kecil.

Apa yang dibahas di buku ini?

Di cover belakang buku, penulis menjelaskan bahwa sewaktu menginginkan perubahan besar dalam hidup, bukan berarti Anda harus memikirkan hal-hal besar pula. Justru, gabungan dari ratusan kebiasaan kecil-lah yang akan membuat perubahan dahsyat pada hidup Anda.

Lalu, kenapa kita harus memiliki kebiasaan?

Lebih tepatnya, setiap individu pasti memiliki kebiasaan, entah itu positif atau negatif.

Ketika bangun dari tidur, Anda lantas mengecek ponsel, itulah kebiasaan Anda.

Sewaktu Anda lapar, apa yang Anda cari? Tentu makanan.

Saat tangan tiba-tiba terkena beling, Anda langsung teriak minta tolong.

Sewaktu melihat suatu petunjuk yang sudah tidak asing, otak Anda sudah tersistem untuk bereaksi sesuai yang biasa Anda lakukan.

Jadi, kebiasaan akan membentuk perilaku otomatis. Anda tidak perlu lagi menumpahkan banyak energi dan pikiran pada perilaku tersebut.

Sehingga, Anda dapat menyimpan energi dan pikiran kepada hal-hal yang membutuhkan upaya lebih. Itulah fungsi kebiasaan.

Buku Atomic Habits terdiri dari dua puluh bab.

Bab 1–3 membahas tentang mengapa perubahan sangat kecil menghasilkan perbedaan yang besar.

Sederhananya, menurut James Clear dalam bukunya di halaman 18, perbaikan 1% sesuatu tak selalu terasa — kadang malah tak terlihat — padahal perbaikan itu dapat jauh lebih bermakna, terutama dalam jangka panjang. Perubahan dari suatu perbaikan sangat kecil tapi berlanjut dalam waktu lama bisa sangat dahsyat.

“Berikut penjelasan matematikanya: Jika Anda bisa menjadi 1% lebih baik setiap hari dalam setahun, akhirnya Anda akan 37 kali lebih baik pada penghujung tahun.”

James Clear membagi perubahan perilaku menjadi tiga lapisan. Apabila kebiasaan Anda dapat menjadi lapisan ketiga alias yang paling dalam, kebiasaan tersebut niscaya akan senantiasa melekat dalam hidup Anda. Lapisan ini adalah identitas.

Untuk mempertahankan kebiasaan, Anda jangan berfokus pada apa yang ingin Anda capai, tetapi tipe orang yang Anda inginkan.

Contoh:

Sebenarnya, yang aku ingin capai bukanlah bangun setiap pagi, tetapi aku ingin menjadi tipe orang yang selalu bangun setiap pagi.

Terlihat kan bedanya?

Tentunya, semakin memperbanyak pengulangan kebiasaan, Anda akan mempunyai semakin banyak bukti untuk memperkuat identitas Anda.

Dengan memiliki pola pikir tersebut, Anda lebih mampu mempertahankannya.

Kebiasaan Anda akan menjadi identitas Anda.

Bab-bab berikutnya menuliskan tentang penjelasan lebih merinci pada bagaimana membangun kebiasaan yang lebih baik dalam empat langkah sederhana yakni:

  1. Menjadikannya terlihat
  2. Menjadikannya menarik
  3. Menjadikannya mudah
  4. Menjadikannya memuaskan

Sebaliknya, untuk meninggalkan kebiasaan buruk, kita harus menjadikannya tidak terlihat, tidak menarik, sulit, dan tidak memuaskan.

Bab setelah itu menguraikan tentang bagaimana beralih dari sekadar bagus ke benar-benar dahsyat dalam kebiasaan maupun bakat diikuti dengan bab lampiran.

Menurut saya, konsep Atomic Habits bisa dirangkum dalam kata mutiara di halaman 26 yang dipajang tim Sans Antonio Spurs di NBA dari tokoh reformasi sosial Denmark — Amerika, Jacob Riis.

“Ketika apapun terkesan tak ada gunanya, saya sengaja pergi menyaksikan tukang batu mengayunkan martil ke sebongkah batu cadas, mungkin sampai seratus kali, tanpa menghasilkan satu retakan pun pada cadas itu. Namun, pada hantaman yang keseratus satu kali cadas itu terbelah menjadi dua, dan saya tahu bukan hantaman terakhir yang menyebabkannya — melainkan semua hantaman yang dilakukan sebelumnya.”

Perspektif Saya tentang buku Atomic Habits

Secara keseluruhan, saya sangat menyukai buku ini. Sebab, setiap membaca kalimat demi kalimatnya, yang terpikirkan adalah “Oh gitu.. baru tau! Pantas saya begini karena ini.. saya begitu karena itu..,” secara terus menerus.

Buku ini menceritakan mengenai apa yang terjadi pada diri kita secara psikologis (terutama) saat melaksanakan kebiasaan baik maupun buruk. Penulis memberikan ratusan contoh dalam buku yang seringkali kita alami.

Contoh ini menciptakan keterhubungan antara penulis dan pembaca. Hal yang menyenangkan bahwa seorang James Clear pun pernah mengalami kesulitan sebagian besar orang. Sehingga ia mampu memecahkan akar masalah kebiasaan dan membagikan solusinya.

Selain itu, setiap bab, senantiasa diawali dengan cerita, yang membuat buku tetap menarik dan tidak membosankan.

Siapa sih yang tidak suka dengan cerita?

Dari setiap kisah, kemudian dipetik sebuah pelajaran dan dikaitkan dengan apa yang menjadi inti dari bab tersebut. Setiap kisah sungguh sangat menginspirasi.

James Clear juga menulis buku Atomic Habits dengan bahasa yang mudah dipahami. Tidak ada istilah-istilah yang kurang saya pahami sejauh saat membacanya.

Dikarenakan saya cenderung pelupa, sangat lega rasanya karena disediakan rangkuman pada setiap bab.

Apalagi, setiap akhir bab terdapat tabel terkait poin-poin apa saja yang harus dilakukan agar suatu kebiasaan baik menjadi terlihat, menarik, mudah, dan memuaskan.

Tabel ini pun berlaku untuk kebiasaan buruk, terkait bagaimana kiat-kiat agar agar suatu kebiasaan buruk menjadi tidak terlihat, tidak menarik, sulit, dan tidak memuaskan.

Disamping itu, dicantumkan pula beberapa gambar seperti grafik dan ilustrasi lainnya untuk mempermudah pembaca memahami konsep yang coba disampaikan penulis.

Kalimat yang paling terngiang-ngiang bagi saya dalam buku Atomic Habits adalah,“Ancaman terbesar atas kesuksesan bukanlah kegagalan melainkan rasa bosan.” (hlm. 267)

Terkait kelemahan, saya hanya kurang menyukai bab terakhir “Lampiran”. Ini benar-benar subjektif. Mungkin disebabkan bab tersebut hanya memuat sedikit informasi dan pelajaran-pelajaran kecil dari empat kaidah kebiasaan.

Saya merasa membutuhkan lebih banyak lagi karena sangat seru mengetahui wawasan tentang hal-hal yang terjadi dalam keseharian layaknya kebiasaan. Saya cukup sedih bahwa buku yang saya baca telah berakhir.

Nilai yang saya berikan terhadap buku Atomic Habits adalah 4,5/5.

Untuk siapa buku ini?

Buku ini layak dibaca bagi setiap orang yang ingin menciptakan kebiasaan luar biasa dengan mengetahui kunci-kunci utamnya seperti Aturan Dua Menit, seni menumpuk kebiasaan, dan sebagainya.

Untuk seorang individu, dunia kerja, dunia pendidikan, dunia keluarga, dan banyak lagi. Saya pikir, trik-trik dalam buku ini dapat diterapkan pada semua kondisi yang mengharuskan kita untuk menanamkan kebiasaan tertentu.

Tentunya sehabis membaca buku Atomic Habits, Anda haruslah mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhirnya, Anda mampu menciptakan pengaruh luar biasa pada karier, hubungan pribadi Anda, dan tentunya hidup Anda.

We are what we repeatedly do. Excellence, then, is not an act, but a habit. — Aristotle

INFORMASI BUKU

Judul Buku: Atomic Habits
Penulis: James Clear
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun: Cetakan ke-7, Oktober 2020
Jumlah Halaman: ix + 340 hlm

--

--

YThoughts
YThoughts

Written by YThoughts

I write to clarify my thoughts while sharing with others.

No responses yet