Prokrastinasi Bertopeng Self-Love dan Me-Time

YThoughts
5 min readMay 30, 2021

--

sumber foto: pexels.com

Oke, besok harus diberesin sampai selesai. Ga boleh ditunda-tunda lagi.

Pagi: Bikin minuman dulu deh biar seger.

(cek ponsel) Wah ada yang ngetag di Instagram.

(2 jam kemudian) Ih kucingnya gemesin banget bisa goyang-goyang gitu. Lumayan ngumpulin mood sebelum ngerjain tugas.

Siang: Duh laper, makan dulu deh. Nanti jadi ga fokus ngerjainnya kalau perut kosong.

(abis itu lewat ke ruangan tamu, liat mamah lagi nonton) Duduk tanpa sadar terus ikut nonton sampe sore.

Sore: Hah? udah sore lagi. Aku kan harus ngerjain tugas, yuk semangat!

(terpaku di depan laptop 1 jam) Bentar, ini harus ngapain dulu ya :(

Malam: (Search di Youtube: cara tidak menunda-nunda pekerjaan *sembari deadline beberapa jam lagi + merasa bersalah udah buang-buang waktu)

Siapa yang pernah mengalami drama ini? wkwkwk

Prokrastinasi sampai sudah diujung tenggat waktu.

Masalahnya Dimana sih?

Konflik batin ini sering saya alami, terutama saat saya tidak terlalu menyukai pekerjaan tersebut.

Menurut saya, jika Anda menyukai suatu pekerjaan, Anda tentu tidak keberatan berkutit padanya selama 24 jam sekalipun.

Coba sekarang diingat-ingat lagi, kalau senang bermain game, melukis, membuat kerajinan tangan, atau apapun hobi Anda, Anda akan lupa waktu.

Karena apa? Karena Anda menyukainya dan beberapa faktor lainnya. Ada istilah yang bernama state of flow. Silakan baca lebih lengkapnya disini.

Namun ironinya, terutama yang saya rasakan di bangku pendidikan, terkadang menghadapi beberapa tugas yang tidak terlalu disenangi.

Tapi bagaimana lagi? Kalau tidak dikerjakan, nanti tidak lulus.

Intinya ya.. we must try to be comfortable with that discomfort.

Karena tentunya Anda akan tetap mendapatkan ilmu, pelajaran, dan manfaat dari tugas tersebut.

Pembagian Waktu antara Kewajiban dan Me-Time

Self-love itu sangat penting, karena hal itu menjadikan kita tetap bersahabat dengan diri, terutama dalam keadaan-keadaan sulit, apapun yang terjadi.

Ada banyak cara untuk menunjukkan self-love, dan saya rasa sudah banyak artikel yang membahas tentang how to practice self-love.

Jika belum pernah dengar istilah tersebut, Anda dapat mulai menerapkan self-love dan lebih berbaik hati dengan diri Anda sendiri (cari sendiri di google ya artikelnya wkwk).

Tetapi, saya tergerak untuk menulis artikel ini setelah saya melihat postingan Satu Persen tentang masalah tersebut.

Akhir-akhir ini mulai disadari bahwa saya sering menjadikan self-love sebagai alasan untuk menunda-nunda pekerjaan.

Waktu yang diambil untuk dalih self-love lebih banyak daripada waktu yang seharusnya dimanfaatkan untuk produktivitas saya.

Dalam postingan Satu Persen tersebut, para ahli berpendapat bahwa 30 menit sehari sudah cukup untuk me-time sebagai manifestasi self-love.

Pantas saja, jika saya terlalu banyak liburan, rasanya menjadi malas untuk liburan terus-menerus.

Namun sebagian dari Anda mungkin seperti, “kurang banyak dong kalau 30 menit sehari!”

Jadi Harus Bagaimana?

Sabar mas, mba wkwk. Intinya manajemen waktu yang seimbang.

Disclaimer dulu, ini berdasarkan pengalaman dan opini saya ya hehe.

Tentunya, waktu me-time dinikmati setelah semua pekerjaan Anda selesai. Namun, me-time dengan perasaan bersalah akan Anda dapatkan jika tidak dapat mengatur waktu dengan baik.

1. Tentukan Prioritas Utama untuk Diselesaikan dalam Satu Hari

Tentukan poin ini di malam harinya, agar Anda sudah mengetahui apa yang Anda ingin kerjakan besok.

Jika pekerjaan tersebut masih membingungkan seperti “mulai darimana” atau “terlalu berat”, cobalah untuk memecahnya ke dalam poin-poin yang lebih kecil dan sederhana.

Misalnya, Anda harus membuat makalah. Maka, pecahkan lagi seperti:

Mencari contoh makalah di internet > mencatat poin-poin yang harus dimasukkan >membuat file microsoft word yang baru > dll

Estimasikan tugas tersebut akan selesai berapa lama atau sampai jam berapa. Jika Anda memiliki lebih dari satu tugas, perkirakan dengan kemampuan Anda.

Stop pengen nyelesain semuanya dalam satu hari, tanganmu cuma dua :’)

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut cara memanajemen waktu yang baik, baca artikel saya sebelumnya.

Tetapi, saya ingin menambahkan tipsnya disini agar semakin efektif :)

2. Gunakan Aplikasi Blokir Website dan Aplikasi

Cara satu ini membantu saya untuk tetap fokus pada apa yang sedang saya kerjakan. Semoga cara ini juga berhasil untuk Anda agar tidak terdistraksi pada aplikasi, notifikasi, ataupun website yang seharusnya tidak Anda buka.

  • Block & Focus untuk Google Chrome

Jika Anda bekerja di depan laptop dan menggunakan Google Chrome, download-lah ekstensi Block & Focus. Ekstensi ini akan membantu memblokir situs web yang telah Anda pilih selama jangka waktu yang Anda tentukan.

Situs web yang telah dipilih tidak akan terbuka, melainkan muncul quotes tentang produktivitas untuk menggantikan situs tersebut.

Cool right? Anda dapat men-downloadnya disini.

  • Block Apps untuk Ponsel

Saya menggunakan aplikasi ini agar saya saat fokus saat mengerjakan tanggung jawab saya. Selain itu, jika di malam hari tidak bisa tidur, sementara hasrat saya ingin membuka aplikasi tertentu di ponsel, saya juga menggunakan aplikasi ini.

Karena jika saya telah menekan tombol BLOCK NOW selama waktu yang telah ditentukan, cara kerjanya sama dengan ekstensi Block & Focus di atas.

Perbedaannya, aplikasi ini dapat diatur agar kita tidak bisa memberhentikan blokir aplikasi seenaknya.

Jika Anda sudah mengatur untuk blokir aplikasi tertentu selama 2 jam, Anda benar-benar tidak akan bisa membuka aplikasi tersebut sampai 2 jam kedepan.

Jadi, pastikan Anda sudah yakin untuk memblokir aplikasi dalam waktu tertentu. Jangan sampai Anda sangat membutuhkannya (karena urusan tertentu), namun sudah Anda blokir dalam waktu yang lama.

Aplikasi semacam ini ada banyak, namun yang saya gunakan adalah Block Apps — Productivity & Digital Wellbeing. Anda dapat men-downloadnya disini.

3. Berikan Hadiah di Akhir Hari atas Produktivitas Anda

Ingin lebih termotivasi mengerjakan tugas Anda sampai beres?

Sekalipun Anda tidak menyukainya?

Berikan ganjaran positif atas apa yang nanti akan Anda selesaikan.

Berjanjilah pada diri sendiri, seperti: “Jika saya dapat menyelesaikan A, saya akan menonton Netflix kesukaan saya malam harinya.”

Berikan hadiah berupa sesuatu yang Anda sukai.

Makan, menonton, bermain media sosial, apapun yang bekerja untuk Anda.

Sehingga Anda akan lebih berupaya menyelesaikan tugas itu dengan cepat.

Tapi ingat! selagi Anda belum menyelesaikan kewajiban tersebut, jangan berleha-leha dengan rasionalisasi self-love dan me-time ya.

Akhir kata, ucapkan ini pada diri Anda sendiri:

“Gini, aku punya tanggung jawab yang harus dikerjain. Kalau ga aku lakuin, bakal ada yang rugi. Entah diriku sendiri sampai orang lain. Kerjain aja semampuku, karena sempurna itu hanya milik Tuhan. Tapi jangan jahat juga sama diri. Aku berhak bahagia, seneng, happy. Intinya, jangan nyiksa diri berkedok produktif — jangan juga menunda pekerjaan bertopeng self-love. Seimbangkan itu semua dengan manajemen waktu.”

Terimakasih, semoga bermanfaat :)

--

--

YThoughts
YThoughts

Written by YThoughts

I write to clarify my thoughts while sharing with others.

No responses yet