Anda Masih Kewalahan Mengatur Waktu? Begini 5 Cara Mengefektifkannya!
“Saya tidak punya waktu” sering memiliki makna “Itu bukan prioritas saya.” Kalimat itu saya dengar di acara Ted Talk yang disampaikan oleh Laura Vanderkam, seorang penulis buku dan pembicara tentang manajemen waktu dan produktivitas.
Terkadang secara tidak sadar prioritas kita adalah membuang-buang waktu. Misalnya dengan bermalas-malasan di kasur sambil bermain gadget padahal masih ada tugas yang harus dikerjakan.
Terkadang pula ketika sedang mengerjakan sesuatu yang dianggap mendadak, kita malah terdistraksi oleh media sosial selama berjam-jam.
Waktu adalah suatu hal yang sangat mahal tapi tak jarang kita mengabaikan pergerakannya. Maka dari itu, saya akan membagikan 5 tips untuk memanajemen waktu yang lebih efektif!
1. Di malam hari, tulis apa saja yang harus Anda lakukan untuk besok
Misalnya Anda mempunyai banyak tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan nih. Tetapi saking stresnya Anda malah tidur dan memikirkan hal tersebut keesokan harinya.
Menurut saya, tindakan itu kurang mengefektifkan waktu. Lebih baik, ketika Anda sudah santai dan siap untuk tidur di malam hari, cobalah untuk mencatat apa saja yang kira-kira bisa Anda kerjakan besok.
Supaya ketika Anda bangun dari tidur, Anda tidak kebingungan lagi dan bisa lebih memaksimalkan waktu yang ada pada hari tersebut.
2. Buat “tanda” prioritas pada setiap tugas
Setelah mencatat apa saja yang harus dilakukan, buatlah sebuah tanda atau nomor mengenai urutan tugas yang harus dikerjakan terlebih dahulu dengan standar “penting, tidak penting, mendesak, dan tidak mendesak.”
Saya mempelajarinya dari teknik milik Dwight Eisenhower.
Contohnya:
- Mengerjakan tugas UTS (penting dan mendesak) > Prioritas no.1
- Mengerjakan makalah (penting tapi tidak mendesak) > Prioritas no.2
- Membeli mainan baru untuk adik (tidak penting dan tidak mendesak) > Prioritas no.3
Nah, darisana Anda dapat lebih mengetahui tugas apa saja yang harus Anda lakukan untuk yang pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya sampai semua daftar tugas Anda selesai.
Sebenarnya bentuk dari teknik ini tidak persis seperti itu namun dibuat kedalam bentuk tabel. Contoh tersebut hanya merupakan gaya saya ketika membuat daftar tugas.
Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam tentang teknik milik Dwight Eisenhower ini, Anda bisa mencarinya di Google dengan kata kunci “Eisenhower Matrix.”
3. Evaluasi tugas-tugas tersebut di malam hari
Jika daftar tugas Anda dapat dilakukan semua, maka Anda dinyatakan berhasil.
Tetapi jika Anda merasa bahwa ada tugas yang tidak berjalan dengan baik atau bahkan tidak terlaksana sama sekali, Anda patut mempertanyakan alasannya pada diri sendiri.
“Kenapa?” adalah kata tanya yang paling utama. Jawabannya tentu harus bersifat objektif.
Jika hal ini memang kesalahan Anda karena tidak dapat fokus pada prioritas, jangan menyangkalnya. Namun tetaplah maafkan diri Anda atas kelalaian tersebut dan berupaya mencobanya kembali di esok hari.
Tulis apa saja yang menjadi penghambat Anda seharian itu dan mencari cara agar hal tersebut tidak terulang lagi.
Contohnya:
- Tugas: Menulis makalah sebanyak 12 halaman
- Masalah: Hanya mampu menulis 6 halaman
- Penyebab: Saya membuka Instagram dan Youtube ketika saya bosan pada tugas tersebut
- Solusi: Tidak membuka aplikasi apapun selain berkaitan dengan tugas sampai tugas tersebut selesai
4. Menggunakan Teknik Pomodoro
Mungkin sebagian dari Anda tidak asing lagi dengan teknik belajar ini. Francesco Cirillo adalah pembuat teknik pomodoro. Saya sendiri sudah mencobanya dan saya merasakan perubahan yang baik ketika saya belajar.
Sederhananya, teknik ini menekankan 25 menit belajar dan 5 menit istirahat. Hal tersebut diulang-ulang sampai maksimal 4 kali kemudian istirahat panjang selama 15–30 menit.
Sebagai pengguna teknik ini, saya merasakan tingkat fokus yang lebih stabil selama mengerjakan tugas kuliah dibandingkan dengan memaksakan diri berjam-jam di depan komputer tanpa istirahat.
Menurut saya, teknik ini juga dapat diterapkan pada kegiatan-kegiatan lain yang membutuhkan fokus.
Tetapi teknik pomodoro bisa cocok ataupun tidak cocok untuk Anda. Namun tidak ada salahnya untuk mencoba kan?
5. Evaluasi Waktu Anda Menggunakan Clockify
Saya tahu cara ini sedikit “ribet” bagi sebagian orang. Namun inilah yang saya lakukan untuk menghargai waktu.
Caranya, Anda bisa menggunakan buku kecil dan pulpen yang harus Anda bawa kemanapun Anda pergi. Buku itu sebagai “time log” mingguan Anda. Tulis semua aktivitas yang Anda lakukan disertai waktunya setiap hari.
Contohnya:
07.00–08.00 Olahraga
08.00–08.15 Sarapan
08.15–11.00 Mengerjakan tugas kuliah
dst.
Setelah itu, evaluasi catatan itu setiap minggu. Anda bisa menggunakan website Clockify yang bisa Anda cari sendiri di Google.
Masukkan setiap aktivitas disertai waktunya yang sudah ada di buku kecil Anda di bagian time tracker.
Darisana, Anda bisa melihat rangkuman grafik mengenai berapa lama Anda menghabiskan waktu untuk semua kegiatan yang sudah Anda kerjakan.
Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi Anda untuk memperbaiki manajemen waktu yang lebih baik setiap minggunya.
Selamat mencoba!
Terimakasih, tetap hidup sadar!